A.
Pengertian Pedagang Besar (Wholesaler)
Pengertian pedagang adalah seseorang atau lembaga yang
membeli dan menjual barang kembali tanpa merubah bentuk dan tanggungjawab
sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Wholesaling
adalah aktifitas-aktifitas seseorang
yang menjual ke Retailer dan penjual lain atau ke industri, institusional, dan
pengguna komersial, tetapi tidak menjual ke konsumen akhir dalam jumlah besar.
Wholesaler adalah perusahaan yang fungsi utamanya menyediakan aktifitas
wholesaling
Aktifitas-aktifitas wholesaling :
·
Gathering & penyediaan informasi
·
Membeli & menjual
·
Grading
·
Storing
·
Transporting
·
Financing
·
Pengambilan Resiko
Wholesaling Berubah Seiring dengan Waktu
100 tahun yang lalu wholesaling
mendominasi distribusi channel di United States dan kebanyakan negara
lain. Banyak produsen kecil dan Retailer membutuhkan pelayanan / jasa
mereka.Situasi ini juga terjadi di negara kurang berkembang. Bagaimanapun di
Negara berkembang ketika produsen semakin besar, banyak yang menghindari
wholesales. Begitu juga dengan rantai Retailler sering mengambil alih fungsi
yang telah dipegang oleh wholesaler. Sekarang e-commerce mempermudah
produsen dan konsumen untuk berhubungan tanpa ada wholesaler di tengah
perdagangan.
Progressive
wholesaler lebih
memperhatikan konsumen dan sistem salurannya. Banyak yang menggunakan teknologi
untuk menawarkan pelayanan yang lebih baik. Modern wholesaler tidak lagi
membutuhkan semua konsumen yang membayar semua pelayanan karena konsumen
tertentu menggunakannya. Banyak yang menawarkan jasa pada harga minimum –
kemudian biaya tambahan diberikan untuk pelayanan khusus. Tidak semua
wholesaler itu progressive dan yang kurang efisien akan gagal.
Wholesaler yang terus bertahan harus
efisien, tapi belum nerarti mereka semua menjual dengan harga murah.Beberapa
wholesaler dengan biaya operasi yang lebih tinggi disebabkan oleh strategi yang
mereka pilih, termasuk pelayanan khusus yang ditawarkan kepada beberapa pelanggan.
Wholesaler Menambah Nilai dengan
Berbagai Cara
Pabrik yang mengambil alih kegiatan
wholesaling tidak dianggap wholesaler.Ketika mereka mempunyai manufacturers’
sales branches – gudang yang lokasinya terpisah dengan pabriknya – mereka mengklasifikasikan
sebagai wholesaler United States Census Bureau dan oleh pemerintah di banyak
negara.
Banyak Penjual Wholesaler
Merchant wholesalers memiliki produk yang mereka jual. Mereka sering mengkhususkan pada tipe produk atau
konsumen tertentu. Service wholesaler adalah merchant
wholesalers yang menyediakan semua fungsi wholesaling. Ada 3 tipe
yaitu :
1.
General Marchandise
Service wholesaler yang membawa banyak
variasi barang-barang tahan lama seperti hardware, barang elektronik,
furniture, obat-obatan, kosmetik, dan alat-alat automobile.
2.
Single – line
Service wholesaler yang membawa jenis
barang yang lebih terbatas dibandingkan general merchandise wholesaler.
3.
Speciality
Service wholesaler yang membawa produk
yang sangat terbatas dan menawarkan lebih banyak informasi & jasa
dibandingkan service wholesaler lainnya.
Limeted – function wholesaler memberikan beberapa fungsi wholesaler. Cash and carry wholesaler
beroperasi seperti service wholesaler – kecuali harus membayar tunai.
Drop – shipper memiliki produk yang mereka jual tapi
mereka sebenarnya tidak menangani, menyediakan, dan mengirimkannya. Wholesaler
ini terutama terlibat dalam penjualan.
Truck wholesaler mengkhususkan pada pengiriman
produk yang mereka stok di truk mereka sendiri.
Rock jobber mengkhususkan pada hard to
handle produk yang tidak mau ditangani Retailer dan rock
jobber biasanya memamerkan barangnya di rak besi.
Catalogue wholesaler menjual catalog yang
didistribusikan kepada konsumen industri yang lebih kecil atau kepada Retailer.Pelanggan
memesan di website melalui e-mail, fax atua telepon.
Agen Distribusi Kuat Dalam Penjualan
Agent middleman adalah wholesaler yang tidak memiliki sendiri produk yang mereka
jual.Tujuan Utama mereka adalah untuk membantu jual beli.
Manufacturers’ agent menjual produk yang sama dengan beberapa non competing
producer. Export or import agent pada dasarnya adalah
manufacturers’ agent yang mengkhususkan pada perdagangan internasional.
Brokers membawa penjual dan pembeli bersama-sama. Broker biasanya memilikihubungan
sementara dengan penjual dan pembeli selama negosiasi transaksi.
Eksport & import broker bekerja seperti broker-broker lain, tapi mereka khusus membawa penjual dan
pembeli dari negara yang berbeda.
Selling agent mengambil alih seluruh tugas pemasaran produsen – bukan hanya
menjual. Combination export manager merupakan campuran
manufacture agent & selling agent yang menangani seluruh fungsi eksport
untuk beberapa produsen tetapi tidak pada satu garis kompetisi.
Auction companies memberikan tempat dimana penjual dan pembeli bisa dating bersama-sama
dan menawar untuk menyelesaikan transaksi.
B. Jenis-
Jenis Grosir
·
Grosir
pedagang besar adalah usaha bebas yang memiliki barang-barang dagangan. Dalam
berbagai peniagaan mereka disebut pemborong, distributor atau tempat menyimpan
hasil pabrik.
·
Grosir
dengan pelayanan penuh. Pedagang besar terutama menjualkepada pengecer dan
memberi pelayanan penuh. Pada dasarnya, mereka menyediakan keluasan lini
produk. Grosir lini barang umum menjual bebrapa lini barang dagangan untuk
memenuhi kebutuhan baik pengecer lini barang dagangan umum maupun pengecer lini
tunggal. Grosir lini umum menjual satu atau dua lini dagangan dengan pilihan
barang yang lebih dalam, contohnya : para grosir perangkat beras, dll.
1.
MerchantWholesaler
Secara
garis besar, pedagang grosir dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu
merchant wholesaler, broker dan agent, serta kantor pusat dan kantor cabang
produsen.
Merchant
wholesaler adalah perusahaan independen yang mempunyai hak kepemilikan atas
barang dagangan yang mereka jual (mereka membelinya terlebih dahulu) dan
melakukan hampir semua fungsi wholesaling. Mereka ini juga kadang kala disebut
distributor, jobber, atau mill supply house.Sebagian besar perusahaan yang
terjun dalam bisnis wholesaling tergolong dalam merchant wholesaler.
Berdasarkan jumlah fungsi wholesaling yang dilakukan, merchant wholesaler ini
dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi:
Full-service wholesaler, yaitu merchant wholesaler yang memberikan jasa penyimpanan, memiliki armada penjual, menjual secara kredit, rnengirimkan barang, dan bantuan manajemen.
Full-service wholesaler, yaitu merchant wholesaler yang memberikan jasa penyimpanan, memiliki armada penjual, menjual secara kredit, rnengirimkan barang, dan bantuan manajemen.
Ada dua jenis full-service wholesaler, yaitu:
Merchant wholesaler yang menjual terutama kepada para
pengecer dan memberikan full range service. Merchant wholesaler ini pun dapat
dipecah lagi menjadi:
·
General merchandising
wholesaler, menjual sejumlah besar lini produk dan melaksanakan semua fungsi
wholesaler Tipe ini banyak dijumpai dalam industri + hardware, obat-obatan, dan pakaian.
produsen yang dimaksudkan pelanggan, namun tidak menangani pengiriman barang
pesanan itu ke pelanggan tersebut. Jadi, mereka hanya bertanggung jawab atas
barang pesanan sejak pesanan itu diterima sampai barang pesanan dikirim oleh
produsen. Drop shipper dibutuhkan untuk
menangani produk-produk yang ukurannya besar dan biasanya dijual dalam
kuantitas sangat besar, misalnya batu bara, kayu, dan bahan-bahan kimia.
Rack jobber, yaitu pedagang grosir yang
berspesialisasi pada produk-produk non makanan. Mereka menyalurkan produknya
dengan truk ke toko-toko dan jasa yang mereka tawarkan hanyalah mengantar
barang, menata rak etalase, menyimpan barang, dan menjual secara kredit.
Biasanya rack jobber menjual produk bermerek yang sering diiklankan, seperti
mainan anak -anak, alat-alat penunjang kesehatan dan kecantikan.
·
Producer’s cooperative
yang berspesialisasi dalam memasarkan produk-produk pertanian.
Anggota-anggotanya berupaya untuk meningkatkan kualitas
·
produknya, memberi merek
pada produknya, dan mempromosikan baik produk maupun koperasinya itu. Mail order wholesaler, yaitu pedagang
grosir yang mengirimkan katalog barang dagangannya kepada pelanggan institusi
atau pengecer dan melayani pesanan
·
mereka lewat pos atau
sarana lain yang efisien. Produk -produk yang dijual biasanya berupa perhiasan,
makanan khusus, kosmetik, buku, dan lain-lain. Pelanggannya banyak terdapat di
daerah-daerah kecil dan pedagang grosir ini tidak menggunakan armada penjual untuk
mendatangi mereka.
C. Broker dan Agen
Broker dan agen adalah perantara yang hanya berfungsi
memudahkan transaksi antara penjual dan pembeli, karena itu barang yang dijual
bukanlah milik mereka. Biasanya mereka juga berspesialisasi pada produk dan
pelanggan tertentu.
1.
Broker, yaitu perantara
yang fungsi utamanya adalah mempertemukan penjual dan pembeli serta membantu
kelancaran proses negosiasi. Untuk pekerjaan itu mereka mendapat komisi dari
pihak yang menyewanya. Berkaitan dengan pekerjaan ini maka yang dijual broker
adalah informasi tentang apa yang dibutuhkan pembeli dan pemasok-pemasok mana
yang menyediakan barang yang dibutuhkan tersebut. Broker banyak dimanfaatkan
jasanya oleh produsen produk - produk musiman (seperti sayuran dan buah-buahan)
dan industri real estate.
2.
Agen, yaitu perantara
yang mewakili penjual atau pembeli dalam transaksi dan dalam hal ini hubungan
kerja dengan kliennya bersifat lebih permanen daripada broker. Ada beberapa
macam agent, yaitu:
Ø Manufacturer's agent (manufacturer’s representatives), yaitu perantara yang bekerja untuk beberapa
produsen dan menangani produk yang tidak saling bersaing (dapat juga yang
bersifat komplementer) di suatu wilayah berdasarkan perjanjian tertentu.
Manufacturer’s agent ini biasanya dipakai secara ekstensif untuk menjual
beberapa jenis produk konsumsi dan industri, misalnya otomotif, sepatu,
komputer, permata, dan lain-lain. Umumnya mereka digunakan jika perusahaan
tidak mampu membiayai armada penjual sendiri, perusahaan ingin memperkenalkan
produk baru, atau ingin memasuki pasar baru. Selling agent, yaitu perantara yang diberi wewenang untuk menjual
seluruh produk suatu perusahaan. Wewenang tersebut juga mencakup tanggung jawab
atas seluruh fungsi pemasaran dari produsen. Selling agent banyak dijumpai pada
perusahaan-perusahaan kecil dalam industri tekstil, makanan, pakaian, dan
perabotan rumah tangga.
Ø Buying agent, yaitu perantara yang melakukan
pembelian, penerimaan, pengawasan, penggudangan, dan pengiriman barang bagi
pelanggannya.
Ø Commission agent, yaitu perantara yang menangani
barang yang dikirim produsen kepada mereka, menjualnya, dan menyerahkan uang
hasil penjualannya (minus komisi dan biaya-biaya tertentu) kepada produsen.
Mereka umumnya
banyak digunakan untuk memasarkan produk -produk pertanian.
Ø Auction companies, yaitu perusahaan yang menyediakan
tempat bagi penjual dan pembeli untuk bertemu dan melakukan transaksi, serta
menyediakan fasilitas fisik untuk memajang produk penjual.
D.
Kantor Pusat dan Kantor Cabang Ritel/Produsen
Berbeda dengan merchant
wholesaler, broker dan agent, kantor cabang produsen sepenuhnya dimiliki oleh
produsen. Produsen akan melaksanakan fungsi-fungsi wholesaling bila tidak ada
perantara yang melaksanakan aktivitas-aktivitas wholesaling, jumlah pelanggan
sangat sedikit dan terkonsentrasi secara geografis, bila pesanan berjumlah besar dan membutuhkan perhatian
tersendiri.
Kantor pusat dan kantor
cabang penjualan. Produsen sering membuka pusat dan kantor cabang penjualan
sendiri supaya bisa lebih mengawasi persediaan, penjualan, dan promosi.
Kantor pembelian. Banyak
pengecer yang membuka kantor pembelian di pasar-pasar utama, yang fungsinya
sama seperti agen dan broker (namun merupakan bagian dari organisasi pembeli).
E. Keputusan
Pemasaran Pedagang Besar
v Keputusan Pasar Sasaran dan
Positioning
Seperti pengecer, pedagang besar
harus mendefinisikan pasar sasaran mereka dan posisi mereka sendiri secara
efektif. Mereka dapat memilih kelompok sasaran berdasarkan ukuran pelanggan
(hanya pengecer besar), berdasarkan jenis pelanggan (hanya toko makanan
sehari-hari), berdasarkan kebutuhan akan layanan (para pelanggan yang
membutuhkan kredit), atau factor-faktor lain. Pedagang besar dapat
mengidentifikasi pelanggan yang lebih menguntungkan, mendesain tawaran yang
lebih kuat, dan membangun hubungan yang lebih baik kepada pelanggan. Pedagang
besar dapat mengusulkan sisitem pemesanan ulang otomatis, membentuk sistem pelatihan
dan konsultasi manajemen, atau bahkan mensponsori rantai sukarela. Mereka dapat
menghambat para pelanggan yang kurang menguntungkan dengan mensyaratkan pesanan
yang lebih besar atau menambahkan biaya layanan atas pesanan kecil.
v Keputusan Bauran Pemasaran
Seperti pengecer, pedagang besar
juga harus memutuskan pilihan produk dan layanan, harga, promosi, serta tempat.
“Produk” pedagang besar adalah pilihan produk dan jasa yang ia tawarkan. Harga
juga merupakan keputusan pedagang besar yang penting. Pedagang besar biasanya
mengambil mark-up atas biaya pokok penjualan dengan presentase standar.
Promosi juga merupakan hal yang
penting bagi kesuksesan pedagang besar, kebanyakan pedagang besar tidaklah
sadar-promosi. Mereka menggunakan pemasangan iklan perdagangan, promosi
penjualan, penjulan pribadi, dan hubungan masayarakat kebanyakan secara
acak-acakan dan tidak terencana. Mereka seharusnya menyusun strategi promosi
yang menyeluruh dan memanfaatkan lebih banyak program dan materi promosi
pemasok sehingga program promosi mereka dapat berjalan sesuai rencana.
Akhirnya, tempat juga penting karena pedagang harus memilih lokasi dan
fasilitas mereka secara seksama. Pedagang besar biasanya bertempat di wilayah
dengan sewa dan tarif pajak yang rendah, dan cenderung menginvestasikan sedikit
uang dalam bangunan, peralatan, dan sistem mereka. Sebagai akibatnya,
penanganan bahan bakudan sistem pemrosesan pesanan sering ketinggalan jaman.
Namun, pedagang besar modern mengadaptasikan layanan mereka terhadap kebutuhan
pelanggan sasaran dan mancari metode pengurangan biaya penyelenggaraan kegiatan
bisnis.